Saturday, April 11, 2015

ADAB MAKAN DALAM ISLAM

Dari Umar Bin Abu Salamah RA., katanya: “ Selagi masih kecil aku dipelihara Rasulullah SAW. Dan tanganku bergerak-gerak tak mengenai sasaran di dalam panci makan. Maka Rasulullah SAW bersabda kepadaku: Sebutlah nama Allah, lalu makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah yang lebih dekat daripadamu.” (Muttafaq ‘Alaih)

Hadith diatas mengajarkan kita tentang adab dalam menyikapi makanan yang dihidang dalam perjamuan atau undangan. Kita pada umumnya  tidak terlalu memperhatikan dengan adab  yang kecil ini, namun islam sangat peduli dan menganjurkan kita untuk melakukannya seperti yang telah dilakukan oleh Baginda Rasul. Rahasia dibalik apa yang telah di perintahkan oleh Rasul, sangat lumrah dan logis jika kita bisa menganalisa situasi dan kondisi yang ada di lapangan. Kenapa perlu kita melakukan apa yang di perintahkan oleh baginda Rasul seperti hadith di atas, yakni sebagai berikut:


1.       Membaca do’a sebelum makan.
Doa sebelum dan sesudah makan bertujuan untuk mensyukuri nikmat dan hidayah yang Allah berikan kepada kita semua, disisi lain hal ini bertujuan untuk mencegah kita dari godaan syeitan. Doa merupakan kunci baraqah dalam menyantap hidangan yang ada, jika doa kita ucapkan sebelum dan sesudah makan, maka makanan tersebut akan berdoa dan menjadi daging yang baik dalam pertumbuhan kita.

2.       Makan Dengan Tangan Kanan.
Sudah menjadi takdir bahwa tangan kanan bertugas untuk menyuap makanan kedalam mulut atau mengerjakan hal-hal yang baik yaitu menjaga dirinya agar tidak menyentuh kotoran-kotoran yang menjijikkan. Sedangkan dalam perbuatan yang bersifat kebersihan dari kotoran-kotoran yang ada, tangan kiri adalah pahlawan untuk melakukan hal tersebut. Berarti dalam tatanan kehidupan, islam telah menempatkan segala sesuatu dengan apa yang telah di tentukan atau mengerjakan segala sesuatu sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing.

3.       Makan yang dekat darimu.
Pepatah lama yang sering kita dengan seperti “ telur ayam hari ini lebih baik daripada ayam esok hari ” merupakan salah satu filsafah yang baik untuk kita laksanakan, kenapa ayam hari ini lebih baik karna belum tentu untuk esok hari kita masih hidup atau bisa menjamin akan bisa mendapatkan dan menikmati ayam tersebut. Begitu juga dengan istilah makanlah dengan apa yang dekat dengan dirimu, karna menikmati hidangan yang tepat di hadapan kita merupakan suatu bentuk sujud syukur, bahkan di sisi lain mengontrol nafsu yang terkadang mendorong kita untuk bermimpi atau meraih sesuatu yang jaraknya jauh. Logis sekali kenapa Rasul menganjurkan kita untuk melakukan hal ini, karena sangat tidak sopan jika dalam suasana sedang menikmati makanan, ada piring atau beberapa menu makanan yang terbang berlalu lalang didepan orang yang sedang lahap menyantap, bahkan hal yang sangat memalukan tatkala kita meraih hidangan yang jauh tadi tanpa sengaja makanan yang kita angkat dalam piring jatuh disebabkan oleh suatu gesekan.

Allahu A’Lam.  Semoga bermanfaat!

No comments:

Post a Comment