Hadith diatas mengajarkan kita
tentang adab dalam menyikapi makanan yang dihidang dalam perjamuan atau
undangan. Kita pada umumnya tidak
terlalu memperhatikan dengan adab yang kecil
ini, namun islam sangat peduli dan menganjurkan kita untuk melakukannya seperti
yang telah dilakukan oleh Baginda Rasul. Rahasia dibalik apa yang telah di
perintahkan oleh Rasul, sangat lumrah dan logis jika kita bisa menganalisa
situasi dan kondisi yang ada di lapangan. Kenapa perlu kita melakukan apa yang
di perintahkan oleh baginda Rasul seperti hadith di atas, yakni sebagai
berikut:
1.
Membaca
do’a sebelum makan.
Doa sebelum dan
sesudah makan bertujuan untuk mensyukuri nikmat dan hidayah yang Allah berikan
kepada kita semua, disisi lain hal ini bertujuan untuk mencegah kita dari
godaan syeitan. Doa merupakan kunci baraqah dalam menyantap hidangan yang ada,
jika doa kita ucapkan sebelum dan sesudah makan, maka makanan tersebut akan
berdoa dan menjadi daging yang baik dalam pertumbuhan kita.
2.
Makan
Dengan Tangan Kanan.
Sudah menjadi
takdir bahwa tangan kanan bertugas untuk menyuap makanan kedalam mulut atau
mengerjakan hal-hal yang baik yaitu menjaga dirinya agar tidak menyentuh
kotoran-kotoran yang menjijikkan. Sedangkan dalam perbuatan yang bersifat
kebersihan dari kotoran-kotoran yang ada, tangan kiri adalah pahlawan untuk
melakukan hal tersebut. Berarti dalam tatanan kehidupan, islam telah
menempatkan segala sesuatu dengan apa yang telah di tentukan atau mengerjakan
segala sesuatu sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing.
3.
Makan
yang dekat darimu.
Pepatah lama
yang sering kita dengan seperti “ telur ayam
hari ini lebih baik daripada ayam esok hari ” merupakan salah satu filsafah
yang baik untuk kita laksanakan, kenapa ayam hari ini lebih baik karna belum
tentu untuk esok hari kita masih hidup atau bisa menjamin akan bisa mendapatkan
dan menikmati ayam tersebut. Begitu juga dengan istilah makanlah dengan apa
yang dekat dengan dirimu, karna menikmati hidangan yang tepat di hadapan kita merupakan
suatu bentuk sujud syukur, bahkan di sisi lain mengontrol nafsu yang terkadang
mendorong kita untuk bermimpi atau meraih sesuatu yang jaraknya jauh. Logis
sekali kenapa Rasul menganjurkan kita untuk melakukan hal ini, karena sangat
tidak sopan jika dalam suasana sedang menikmati makanan, ada piring atau
beberapa menu makanan yang terbang berlalu lalang didepan orang yang sedang
lahap menyantap, bahkan hal yang sangat memalukan tatkala kita meraih hidangan
yang jauh tadi tanpa sengaja makanan yang kita angkat dalam piring jatuh
disebabkan oleh suatu gesekan.
Allahu A’Lam. Semoga bermanfaat!
No comments:
Post a Comment