Saturday, May 02, 2015

Pesan Rasulullah Kepada Wanita Muslim Tentang Adab Berbusana

Wanita merupakan tiang agama dan negara. Kesuksesan di dalam negara tidak terlepas dari peran wanita dalam memberi dukungan kepada suami, anak dan keluarganya. Kaum adam yang meraih kesuksesan tidak di pungkiri dengan adanya saham dari wanita baik itu ibu, istri atau kakaknya sendiri. Peran wanita semenjak ajaran islam di sebarkan oleh Baginda Rasulullah SAW sangat strategis dan penting dalam tatanan hidup manusia. Islam membuka sejarah baru bagi wanita, karna hanya islam yang mengangkat harkat dan martabat wanita.

Sejarah pada masa kerajaan romawi kuno dan yunani,  wanita di jadikan sebagai tempat pelampiasan nafsu para lelaki. Pada masa sebelum islam wanita tidak memiliki peran yang signifikan, wanita tidak hanya menjadi tempat pelampiasan nafsu tapi di anggap sebagai barang yang bisa di miliki oleh siapapun yang kuat dan berkuasa. Pada masa itu ruang gerak wanita sangat sempit, jangankan menuntut keinginan mereka untuk disetarakan dengan kaum laki-laki, untuk beranjak saja dari kediaman tuannya kaum wanita berpikir seribu kali, karena dengan melarikan diri dari kediaman tuannya wanita akan mendapatkan hukuman yang sangat berat.

Pada abad modern ataupun globalisasi kaum wanita semakin memiliki peran yang penting di dalam negara bahkan agama, tanpa di sadari kaum wanita sekarang menuntut hak yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadith. Budaya barat yang kita ketahui berakar dari masa kerajaan romawi dan yunani, sekarang berbalik arah menerapkan kebijakan bahwa wanita harus memiliki kesetaraan dengan kaum laki-laki. Kebijakan inilah yang sekarang merubah pola pikir wanita muslimah untuk berjuang dan menuntut hal yang sama, meskipun kebijakan tersebut bertolak belakang dari ajaran islam.

Islam menjunjung tinggi wanita tapi di batasi dengan hukum-hukum yang logis dan baik jika wanita tersebut memahami dan menjalankannya, salah satu bukti bahwa islam menjaga dan memelihara serta menjunjung tinggi wanita bisa dilihat dan di analisa dari hadith berikut;

Dari ‘Aisyah RA., Bahwa Asma’ Binti Abu Bakar RA., pernah berkunjung kepada Rasulullah SAW. Ketika itu Asma’ memakai pakaian tipis, maka beliau berpaling darinya dan bersabda: “ Hai Asma’, sesungguhnya perempuan itu bila sudah pernah haid (menginjak usia dewasa), tidak boleh terlihat sesuatu dari anggota badannya kecuali ini dan ini: Beliau menunjuk mukanya dan kedua telapak tangannya.” (Sunan Abu Daud).

Penjelasan dari Hadith Rasulullah SAW di atas sebagai peringatan bahwa aurat wanita yang bisa di pamerkan hanyalah muka dan telapak tangannya selain daripada itu Baginda Rasul menekankan untuk tidak di pamerkan. Kenapa wanita harus menjaga auratnya?

Aurat wanita adalah nafsu bagi kaum laki-laki ( Sangat wajar Rasul berpesan seperti itu karna aurat wanita termasuk pembawa bencana bagi setiap laki-laki tatkala terlihat sedikit saja tubuh wanita yang sakral, maka menimbulkan pemikiran negatif kemudian melahirkan perbuatan yang tidak baik). Jangankan menampakkan auratnya kepada lelaki, terlihat samar-samar pun tidak di bolehkan dalam islam. Resiko yang terjadi bisa kita buktikan dengan fakta dan nyata di lingkungan kita sendiri. Kriminalitas yang terjadi terhadap wanita tidak terlepas dari adanya gesekan yang membangkitkan nafsu sehingga perilaku pemerkosaan dan kasus-kasus lainnya terjadi di seluruh belahan dunia.

Katakan saja Islam menjaga wanita dari sisi adab pakaian, memang sangat kecil jika kita berpikir sempit tapi pengaruh dari adab berpakaian tersebut menghilangkan seluruh kemaksiatan di seluruh dunia. Kehidupan wanita sangat terjamin dalam islam jika seluruh hukum-hukum yang telah ditetapkan di jalankan dengan sempurna. Wanita adalah kunci perubahan peradaban dari masa ke masa, perubahan peradaban tersebut tidak akan terjadi jika wanita di jadikan sebagai barang tukar tambah atau mendirikan pelacuran besar-besaran, begitu juga dengan derajat wanita tidak terletak pada kesamaan gender dan sebagainya. Tapi hakikat kejayaan peradaban dunia di tangan wanita adalah menjaga, memelihara dan menjalankan hukum-hukum yang menjadi landasan hidup kaum hawa.

ALLAHU A’LAM.

No comments:

Post a Comment