Thursday, May 07, 2015

Hukum Memakai Parfum Dalam Islam

Parfum merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia di era globalisasi ini, minyak wangi atau parfum menjadi bagian utama untuk setiap individu dalam menjalani aktifitas sehari-hari. Rutinitas yang di jalankan oleh setiap individu tidak akan sempurna tanpa di iringi dengan deodorant dan sedikit semprotan parfum ke pakaian yang di gunakan, sudah menjadi kebiasaan setiap orang yang ada di dunia untuk memakai parfum tatkala beraktifitas agar tingkat percaya diri menjadi lebih sempurna. Parfum merupakan salah satu pewangi tubuh untuk menutupi bau yang tidak enak tatkala peluh membasahi tubuh disaat bekerja keras, dengan adanya bantuan siramannya setidaknya menutupi bau asam yang di timbulkan oleh keringat. 

Bagaimana dengan hukum islam tentang memakai parfum?

Islam membolehkan memakai parfum baik pria maupun wanita, dasar hukum yang membolehkan bagi muslim untuk memakai parfum tersebut sebagai berikut:

Dari Aisyah RA.,katanya:” Aku pernah mewangikan Nabi SAW dengan parfum terbaik yang kami punyai, sehingga wanginya tercium olehku sedang warna putihnya parfum itu terdapat di kepala dan jenggot beliau.”(Muttafaq ‘Alaih).

Hadith diatas menjelaskan bahwa Aisyah istri Baginda Rasulullah SAW pernah memakaikan parfum kepakaian beliau, bahkan wanginya pun sangat harum dan parfum tersebut terdapat di kepala dan jenggot beliau, dari apa yang telah di lakukan istri baginda Rasulullah SAW menjadi pedoman bagi kita bahwa boleh memakai parfum karna hal itu di senangi oleh Rasulullah dengan tidak menyanggah Aisyah tatkala wewangian tersebut di pakaikan kepada beliau.

Sedangkan disisi lain perlu kita kajian lebih lanjut mengenai parfum yang layak dipakai oleh pria dan wanita, perbedaan tersebut bisa kita pelajari dari hadith berikut:

Dari Abu Hurairah RA., katanya: Rasulullah SAW bersabda: “Parfum yang cocok buat laki-laki ialah yang nampak baunya dan tersembunyi warnanya. Adapun parfum untuk perempuan ialah yang nampak warnanya dan tersembunyi baunya.” (Sunan Abu Daud).

Perbedaan parfum laki-laki dan perempuan terletak pada warna dan baunya. Baginda Rasulullah mengatakan bahwa parfum yang baik untuk laki-laki adalah yang nampak baunya dan tersembunyi warnya. Menurut hemat saya definisi parfum laki-laki memiliki sifat bau yang keras atau menyengat tapi warna dari jenis warna atau zat sifat cairnya itu tersembunyi, tidak nampak atau tidak berbekas di baju atau badan, kenapa harus wanginya harus hard? Karna bau badan laki-laki lebih keras dibandingkan dengan bau perempuan yang terkesan soft. Sedangkan parfum untuk wanita ialah yang warnanya jelas tampak atau tidak samar, tapi jenis bau yang timbul dari parfum tersebut tidak menyengat atau keras, bisa kita tafsirkan parfum yang memiliki aroma yang soft.

Islam dengan jelas membolehkan memakai parfum dengan petunjuk yang telah di jelaskan oleh hadith di atas. Masalah tidak boleh memakai parfum yang tercampur dengan kadar alkohol yang banyak merupakan bab permasalahan hukum yang di bahas secara terpisah. Ada pendapat yang membolehkan memakai parfum yang tercampur alkohol karna dilihat dari sisi kegunaan alkohol tidak lebih untuk mendukung sistematika kerja penyemprotan tapi kadarnya tidak terlalau banyak hanya sekedar saja. Pendapat yang lain tidak membolehkan di karnakan alkohol haram dan sedikit saja pemakaian barang yang haram maka hukumnya juga haram, perbedaan pendapat ini menjadi renungan kita bersama. Jika anda ingin memakai parfum maka tinggal mengambil langkah yang tepat dan ada baiknya bertanya atau membaca lebih mendalam lagi mengenai tidak di bolehkannya memakai parfum yang tercampur dengan kadar alkohol.

ALLAHU A’LAM

Saturday, May 02, 2015

Pesan Rasulullah Kepada Wanita Muslim Tentang Adab Berbusana

Wanita merupakan tiang agama dan negara. Kesuksesan di dalam negara tidak terlepas dari peran wanita dalam memberi dukungan kepada suami, anak dan keluarganya. Kaum adam yang meraih kesuksesan tidak di pungkiri dengan adanya saham dari wanita baik itu ibu, istri atau kakaknya sendiri. Peran wanita semenjak ajaran islam di sebarkan oleh Baginda Rasulullah SAW sangat strategis dan penting dalam tatanan hidup manusia. Islam membuka sejarah baru bagi wanita, karna hanya islam yang mengangkat harkat dan martabat wanita.

Sejarah pada masa kerajaan romawi kuno dan yunani,  wanita di jadikan sebagai tempat pelampiasan nafsu para lelaki. Pada masa sebelum islam wanita tidak memiliki peran yang signifikan, wanita tidak hanya menjadi tempat pelampiasan nafsu tapi di anggap sebagai barang yang bisa di miliki oleh siapapun yang kuat dan berkuasa. Pada masa itu ruang gerak wanita sangat sempit, jangankan menuntut keinginan mereka untuk disetarakan dengan kaum laki-laki, untuk beranjak saja dari kediaman tuannya kaum wanita berpikir seribu kali, karena dengan melarikan diri dari kediaman tuannya wanita akan mendapatkan hukuman yang sangat berat.

Pada abad modern ataupun globalisasi kaum wanita semakin memiliki peran yang penting di dalam negara bahkan agama, tanpa di sadari kaum wanita sekarang menuntut hak yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadith. Budaya barat yang kita ketahui berakar dari masa kerajaan romawi dan yunani, sekarang berbalik arah menerapkan kebijakan bahwa wanita harus memiliki kesetaraan dengan kaum laki-laki. Kebijakan inilah yang sekarang merubah pola pikir wanita muslimah untuk berjuang dan menuntut hal yang sama, meskipun kebijakan tersebut bertolak belakang dari ajaran islam.

Islam menjunjung tinggi wanita tapi di batasi dengan hukum-hukum yang logis dan baik jika wanita tersebut memahami dan menjalankannya, salah satu bukti bahwa islam menjaga dan memelihara serta menjunjung tinggi wanita bisa dilihat dan di analisa dari hadith berikut;

Dari ‘Aisyah RA., Bahwa Asma’ Binti Abu Bakar RA., pernah berkunjung kepada Rasulullah SAW. Ketika itu Asma’ memakai pakaian tipis, maka beliau berpaling darinya dan bersabda: “ Hai Asma’, sesungguhnya perempuan itu bila sudah pernah haid (menginjak usia dewasa), tidak boleh terlihat sesuatu dari anggota badannya kecuali ini dan ini: Beliau menunjuk mukanya dan kedua telapak tangannya.” (Sunan Abu Daud).

Penjelasan dari Hadith Rasulullah SAW di atas sebagai peringatan bahwa aurat wanita yang bisa di pamerkan hanyalah muka dan telapak tangannya selain daripada itu Baginda Rasul menekankan untuk tidak di pamerkan. Kenapa wanita harus menjaga auratnya?

Aurat wanita adalah nafsu bagi kaum laki-laki ( Sangat wajar Rasul berpesan seperti itu karna aurat wanita termasuk pembawa bencana bagi setiap laki-laki tatkala terlihat sedikit saja tubuh wanita yang sakral, maka menimbulkan pemikiran negatif kemudian melahirkan perbuatan yang tidak baik). Jangankan menampakkan auratnya kepada lelaki, terlihat samar-samar pun tidak di bolehkan dalam islam. Resiko yang terjadi bisa kita buktikan dengan fakta dan nyata di lingkungan kita sendiri. Kriminalitas yang terjadi terhadap wanita tidak terlepas dari adanya gesekan yang membangkitkan nafsu sehingga perilaku pemerkosaan dan kasus-kasus lainnya terjadi di seluruh belahan dunia.

Katakan saja Islam menjaga wanita dari sisi adab pakaian, memang sangat kecil jika kita berpikir sempit tapi pengaruh dari adab berpakaian tersebut menghilangkan seluruh kemaksiatan di seluruh dunia. Kehidupan wanita sangat terjamin dalam islam jika seluruh hukum-hukum yang telah ditetapkan di jalankan dengan sempurna. Wanita adalah kunci perubahan peradaban dari masa ke masa, perubahan peradaban tersebut tidak akan terjadi jika wanita di jadikan sebagai barang tukar tambah atau mendirikan pelacuran besar-besaran, begitu juga dengan derajat wanita tidak terletak pada kesamaan gender dan sebagainya. Tapi hakikat kejayaan peradaban dunia di tangan wanita adalah menjaga, memelihara dan menjalankan hukum-hukum yang menjadi landasan hidup kaum hawa.

ALLAHU A’LAM.

Friday, May 01, 2015

Menyerupai Suatu Kaum

Setiap orang memiliki fashion atau gaya hidup tersendiri. Gaya hidup ini menjadi trend pada masa dahulu hingga sekarang, kecenderungan mengikuti gaya atau kebiasaan orang lain sudah menjadi budaya yang tidak memalukan bahkan memamerkan model yang di ikuti menjadi suatu kebanggaan dari generasi ke generasi. Islam jauh sebelumnya telah mengingatkan setiap pengikutnya berkenaan dengan budaya ikut-ikutan kebiasaan orang lain. Rasulullah SAW bersdabda:

Dari Ibnu Umar RA., Katanya: Rasulullah SAW bersabda:” Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, dia termasuk golongannya.” ( Musnad Ahmad).

Hadith di atas menjelaskan kepada kita bahwa setiap individu yang mengikuti gaya, pola ataupun model orang lain maka secara otomatis dia telah termasuk dalam kelompok orang tersebut. Ironisnya pada era globalisasi sekarang ini, banyak generasi kita yang mengikuti model atau trendi para selebritis dunia, padahal model atau trendi tersebut tidak layak untuk kita ikuti karna fashion mereka sangat jauh dari ajaran agama.

Rasulullah tidak melaranng kita untuk mengikuti budaya orang lain, tapi perlu kita pikirkan bahwa tidak semua budaya itu baik untuk di ikuti. Ajaran islam memiliki budaya yang khusus dari kebiasaan atau adat masyarakat umum, dimana budaya islam lebih bermanfaat dan baik jika di ikuti secara sempurna. Beberapa ajaran islam dari segi adab pakaian dan tutur kata atau etika dengan orang tua dan teman-teman secara umum kita ketahui dan jalankan, islam menekankan kebiasaaan berpakaian yang santun dan tidak menimbulkan hal-hal yang negatif bagi yang melihatnya, sedangkan tutur kata kita menjadi kunci sukses dalam kehidupan baik dalam dunia kerja dan pergaulan sehari-hari jika tatakrama itu kita lakukan dengan baik dan sempurna . Di sisi lain etika dengan orang tua atau teman-teman telah ada dalam islam, hanya saja kita tinggal melakukan sesuai dengan koridornya.
Sebaliknya, kita pada umumnya sangat tertarik bahkan bangga mengikuti budaya atau model barat, dimana budaya tersebut bertolak belakang dari ajaran islam. Budaya pakaian yang barat terapkan sangat sering melahirkan kemaksiatan dan kriminalitas tinggi, tatakrama dalam berkomunikasi mereka baik dan bisa kita ikuti karna hampir sama dengan ajaran islam namun tidak semua sisi, sedangkan dari sudut etika terhadap orang tua islam lebih baik daripada kebiasaan mereka dalam berrgaul dengan orangtua.

Budaya atau kebiasaan yang akan kita ikuti sah-sah aja asalkan tidak meninggalkan budaya kita sendiri, kolaborasi antara satu budaya dengan budaya lain menjadi alternatif yang baik pada zaman globalisasi dewasa ini. Hal yang harus kita hindari dan waspadai dari mengikuti trens atau fashion adalah sebagai berikut:
1. Memilih fashion orang lain dan meninggalkan kebiasaan yang baik pada diri kita.
2. Mengikuti budaya orang lain dan menguburkan budaya kita sendiri.
3. Bangga dengan kharakter orang atau budaya lain sehingga melupakan ajaran agama.
4. Mengikuti figur selebritis tapi melupakan ulama-ulama yang patut di jadikan teladan.

Allahu A’lam.

Saturday, April 11, 2015

ADAB MAKAN DALAM ISLAM

Dari Umar Bin Abu Salamah RA., katanya: “ Selagi masih kecil aku dipelihara Rasulullah SAW. Dan tanganku bergerak-gerak tak mengenai sasaran di dalam panci makan. Maka Rasulullah SAW bersabda kepadaku: Sebutlah nama Allah, lalu makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah yang lebih dekat daripadamu.” (Muttafaq ‘Alaih)

Hadith diatas mengajarkan kita tentang adab dalam menyikapi makanan yang dihidang dalam perjamuan atau undangan. Kita pada umumnya  tidak terlalu memperhatikan dengan adab  yang kecil ini, namun islam sangat peduli dan menganjurkan kita untuk melakukannya seperti yang telah dilakukan oleh Baginda Rasul. Rahasia dibalik apa yang telah di perintahkan oleh Rasul, sangat lumrah dan logis jika kita bisa menganalisa situasi dan kondisi yang ada di lapangan. Kenapa perlu kita melakukan apa yang di perintahkan oleh baginda Rasul seperti hadith di atas, yakni sebagai berikut:

Saturday, March 28, 2015

SEBAIK-BAIKNYA PERGAULAN DALAM ISLAM

Pergaulan menjadi hiasan aktifitas yang tidak bisa ditinggalkan oleh siapapun, bergaul dengan tetangga, rekan kerja bahkan dengan orang-orang yang ada disekitar kita. Pergaulan terjadi di segala sudut, baik di kede kopi, mobil, kereta, pesta, silaturrahmi, komunitas dan lain sebagainya. Pergaulan adalah tindak-tanduk kita dalam berkomunikasi dan memperlakukan teman dan lawan dengan baik dan sopan. Bergaul tidak dibatasi tapi mesti memiliki prinsip sikap yang jelas agar tidak terpengaruh dengan lingkaran pergaulan yang bebas dan merusak. Pertanyaannya sekarang adalah, bergaul dengan siapakah dan bagaimana tatakrama pergaulan yang di utamakan dalam islam???

 Berikut hadith-hadith yang membahas tentang kebaikan pergaulan:
1.      Dari ‘Aisyah RA., Katanya: Rasulullah SAW bersabda: “ orang yang paling baik diantara kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya. Dan aku orang yang paling baik diantaramu terhadap keluargaku” ---Jami’ at-Tirmidzi---

2.      Dari ‘Aisyah RA., Katanya: Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya orang mu’min yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya dan paling lemah lembut terhadap keluarganya” ---Jami’ at-Tirmidzi---

3.      Dari Abdullah RA., Katanya: Rasulullah SAW bersabda: “Semua makhluk adalah famili Allah. Maka makhluk yang paling disukai Allah ialah yang paling baik terhadap familinya---Sya’bul Iman---

Friday, March 20, 2015

Hubungan Dengan Kerabat Dan Tetangga

Pada jaman era globalisasi sekarang ini dengan kesibukan dunia kerja dan aktifitas yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja, tanpa disadari telah merubah tatakrama kehidupan manusia dari azas kepentingan membutuhkan satu sama lain. Hal ini disebabkan oleh adanya pemikiran bahwa kekayaan bisa mewujudkan segalanya. Perlu kita sadari salah satu hal terkecil yang telah kita abaikan baik sengaja maupun tidak adalah hubungan antar sesama.

Hubungan merupakan satu kata yang memiliki makna yang sangat luas. Hubungan adalah konektifitas individu yang satu dengan yang lain bersatu padu mewujudkan persepsi, keinginan atau kebutuhan dasar kehidupan. Hubungan bisa berbentuk relasi kerja, relasi organisasi, lembaga, instansi dan lain sebagainya, jika kita mendefinisikan hubungan maka akan banyak tafsiran yang akan kita dapatkan dari para pakar.

Tulisan hari ini kita coba merenungkan hubungan kita dengan Kerabat dan Tetangga dalam islam. Kenapa harus hubungan dengan Kerabat dan tetangga? karna, jika hubungan dengan Kerabat dan tetangga bisa terjalin dengan baik, cukup besar kemungkinan hubungan kita dengan sahabat-sahabat yang lain diluar atau yang lebih jauh akan terjaga dengan baik pula.
Hadith dari ‘Aisyah RA., dari Nabi SAW. Beliau bersabda:”Jibril sering menasehati aku tentang tetangga, sehingga aku mengira bahwa ia mau menjadikannya sebagai ahli warisku.” (Muttafaq ‘Alaih).

Tuesday, March 10, 2015

Doa untuk orang tua

Orang tua merupakan pendidik pertama dan penanggungjawab terhadap setiap individu yang lahir, peran anak sangat ditentukan oleh pendidikan dan etika yang ditunjukkan oleh orang tua mereka. Orang tua sangat menyanyangi anak-anak mereka, mendidik anak-anaknya merupakan kewajiban yang menjadi prioritas. Ketika sang buah hati lahir, beragam cara mereka lakukan untuk mewujudkan pertumbuhan anak, apapun resiko dan kendala akan ditempuh dengan konsekuensi mendapat solusi yang tepat. Orang tua rela mengorbankan apapun demi sibuah hati, kekayaan dan kerja keras semuanya dilakukan agar sang anak mendapat pelayanan yang tebaik, baik dirumah maupun dilingkungan sekitar. 

Tuesday, July 07, 2009

Munafik

Allah SWT berfirman:
“Dan bila mereka berjumpa dengan orang- orang yang beriman, mereka mengatakan; kami telah beriman. Dan bila mereka kembali kepada syaitan- syaitan mereka, mereka mengatakan; seseungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok – olok”. ( Al- Baqarah, ayat: 14 )

Munafik adalah gambaran yang diberikan dari ayat diatas harus kita kaji secara mendalam makna kemunafikan itu di kehidupan dewasa ini. Semua kalangan merasa pernah terjerumus dalam aksi munafik, apalagi kondisi individu atau masyarakat pada detik itu harus bersandar pada sifat kemunafikan. Kondisi lingkungan bisa melahirkan atau mengajak kita untuk menggunakannya, karna tampa itu bisa saja nyawa berpisah dari tubuh, contohnya: konflik dll.

Monday, July 06, 2009

perusak

Secara penelitian yang ilmiah dinyatakan bahwa suhu panasnya bumi semakin meraja lela, semua ini disebabkan oleh kita, singkatnya; dari kita untuk kita, Segala wabah penyakit dan tanda – tanda alam menunjukkan akan marahnya bumi ini atas penjajahan yang dilakukan oleh manusia tehadapnya.
Bumi pada dasarnya cukup nyaman dan damai untuk dihuni, namun disebabkan oleh nafsu membuat manusia membasahinya dengan darah, dan dengan perbuatan- perbuatan dikutuk oleh bumi sendiri.

Dizaman modern yang sedang kita nikmati sekarang ini banyak hal yang terkadang merusak, namun kita masih bisa berdalih untuk membuktikan itu adalah hal yang memperbaiki dan berguna. Keinginan, hasrat yang bersahabatkan nafsu melahirkan niat yang kuat untuk meraih sesuatu walau akhirnya akan berbuah buruk, hal ini sudah merupakan hasrat manusiawi untuk memiliki apapun dengan cara apapun.
Sadarnya manusia akan lemahnya bumi saat ini menjadi pijakan untuk menanggulanginya secara serius dengan beragam cara, tetapi bisakah setiap individu menjalani dan mau untuk menjalankannya secara ikhlas.

Saturday, July 04, 2009

Iman

Dunia ini penuh dengan warna – warni keindahan yang bisa membuat kita terpesona dan tidak sadar akan gemerlapannya, semua ini merupakan hiasan dunia , sekedar keindahan sementara atau bisa dikiaskan sebagai sarana penyejuk diri berkelana didunia.
Gemerlapnya kilauan mutiara, intan, permata dan lain sebagainya menarik manusia bisu dan kaku dengan keindahan tersebut, tampa disadari bahwa dunia yang gemerlapan merupakan syurganya syeitan, sedangkan alam yang dijanjikan Sang Pencipta Alam sangat indah dan cemerlang, dan alam itu sedang menanti di penghujung zaman, sayangnya manusia memilih yang lahiriyah tampa memikirkan dampak baik dan buruknya bagi diri sendiri.

Kemunafikan seseorang disebabkan oleh lemahnya iman dan pengaruh lingkungan yang mengajak kepada hal tersebut, kita bisa rasakan tatacara pergaulan saat ini umumnya merusak aqidah kita hanya sedetik langkah jarum jam. Perlunya kewaspadaan dan perhatian serta pengetahuan akan membantu kita untuk jauh dari hal tersebut, walaupun begitu semuanya tidak luput dari ibadah sehari – hari kita.

Friday, July 03, 2009

Golongan kafir II

Setelah membaca golongan kafir yang pertama maka kita tau akan kategori / golongan kafir dalam islam. Kita boleh bangga bahwa kita seorang muslim, namun apakah pernah kita pikirkan bahwasanya kita juga termasuk dalam golongan tersebut yang akan menghancurkan agama kita sendiri, maka solusinya adalah intropeksi diri sebelum melangkah lebih jauh.
Allah S.W.T berfirman:
“ Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat”. ( Al-Baqarah, Ayat: 7 ).

Kita sama – sama tau bahwa hati adalah Raja dari semua panca indera. Hati merupakan pusat tubuh bergantung, jika hati berbalik arah maka badan akan mengikuti, jika hati berburuk sangka maka raga siap menjalankan perintah.

Dari sini dapat kita simpulkan hati kunci utama tubuh kita. Nah, bagaimanakah jika hati telah terkunci mati dalam hal menerima wahyu? Terkuncinya hati kita disebabkan dekatnya kita dengan perbuatan maksiat dan jauh dari ibadah yang telah diwajibkan oleh islam, sehingga debu dosa menumpuk semakin tebal hingga kesulitan untuk menghapusnya. Kita yang menjerumuskan diri dalam dosa dan mengotori hati yang suci, maka kita pula yang harus menyelesaikannya, ingat Allah tidak pernah mengutuk manusia kecuali hambanya sendiri yang meminta kepadaNya.

Ayat diatas menekankan bahwa pendengaran dan penglihatan orang- orang kafir juga ditutup, artinya bukan telinga yang kita miliki tiada atau tuli. kita mendengar, namun sayangnya pendengaran ini kita gunakan hanya untuk syiar – syairnya iblis yang berhasil memusnahkan hati.
Sedangkan disisi penglihatan normal bisa melihat jelas seperti yang lainnya, namun sayang, nikmat yang ada dan sangat bermamfaat ini justru kita gunakan kepada hal – hal yang bisa mematikan hati kita secara perlahan. Penglihatan dan pendengaran adalah dua bagian panca indra yang sangat diakui perannya dalam mendukung tubuh manusia, karna dua panca indra ini berfungsi selama manusia itu beraktifitas hingga tidur. Syukurilah nikmat kesempurnaan ini dengan menggunakannya kearah yang diridhoiNya.

Selama kita masih ingat dan berusaha untuk selalu intropeksi diri kearah kebaikan, yakinlah arah menuju langkah golongan kafir ini akan menjauh dari kita dengan iman dan pengetahuan yang kita miliki. Sebaliknya jika kita lupa dan ingkar akan nikmat – nikmat yang diberikan Allah kepada kita maka merugilah dan siksa yang amat berat adalah hadiah yang kita dapatkan nanti.
Na’uzubillahi Minzalik…